Perubahan musim, terutama peralihan dari musim dingin ke musim semi atau dari musim panas ke musim hujan, seringkali memengaruhi kesehatan kita karena perubahan suhu, kelembaban udara, dan faktor lingkungan lainnya.
Beberapa penyakit cenderung lebih umum terjadi selama perubahan musim tertentu. Berikut ini adalah penjelasan mendalam mengenai tujuh jenis penyakit yang sering muncul saat perubahan musim dan cara-cara untuk mencegahnya:
- Flu (Influenza)
Influenza atau flu sering kali meningkat saat perubahan musim, terutama saat beralih dari musim panas ke musim dingin. Virus flu menyebar dengan mudah di udara kering dan dingin.
Gejalanya termasuk demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan. Pencegahan utama adalah dengan vaksinasi flu tahunan, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Rhinitis Alergi (Hidung Tersumbat)
Rhinitis alergi atau hidung tersumbat sering memburuk saat peralihan musim, terutama dari musim gugur ke musim dingin atau musim semi. Ini bisa disebabkan oleh alergi serbuk sari dari tanaman tertentu yang mekar pada waktu tertentu.
Pencegahan termasuk menghindari pemicu alergi, menggunakan obat alergi sesuai anjuran dokter, dan menjaga kebersihan rumah.
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek atau batuk sering muncul saat perubahan musim, terutama saat beralih ke musim dingin. Virus dan bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan tersebar lebih mudah di udara dingin dan kering.
Pencegahan meliputi menjaga kebersihan tangan, menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, dan vaksinasi influenza.
- Gastroenteritis (Penyakit Lambung)
Gastroenteritis atau penyakit lambung, termasuk diare dan muntah, sering terjadi saat peralihan musim, terutama saat beralih dari musim panas ke musim hujan. Penyakit ini sering disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang dapat menyebar melalui makanan atau minuman terkontaminasi.
Pencegahan termasuk mencuci tangan sebelum makan, memasak makanan dengan benar, dan menghindari makanan atau air yang dicurigai terkontaminasi.
- Asma
Penderita asma sering mengalami peningkatan gejala saat perubahan musim, terutama saat peralihan dari musim panas ke musim dingin atau musim gugur. Perubahan suhu dan kelembaban udara dapat mempengaruhi saluran pernapasan dan memicu serangan asma.
Pencegahan meliputi menghindari pemicu asma, menggunakan obat-obatan sesuai anjuran dokter, dan mengikuti rencana manajemen asma.
- Demam Hay
Demam hay atau alergi serbuk sari sering muncul saat perubahan musim, terutama saat beralih dari musim dingin ke musim semi. Gejala termasuk bersin-bersin, mata berair, gatal-gatal pada hidung, dan hidung tersumbat.
Pencegahan termasuk menghindari pemicu alergi, seperti serbuk sari, dan menggunakan obat antihistamin jika diperlukan.
- Penyakit Kulit (Eksim, Dermatitis)
Penyakit kulit seperti eksim atau dermatitis dapat memburuk saat perubahan musim, terutama saat kulit menjadi lebih kering dan terpapar suhu yang berbeda.
Pencegahan meliputi menjaga kelembaban kulit dengan menggunakan pelembap, menghindari pemicu iritasi, dan berkonsultasi dengan dokter kulit untuk perawatan yang tepat.
Pencegahan umum untuk penyakit saat perubahan musim meliputi menjaga kebersihan pribadi, menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan menghindari paparan langsung terhadap pemicu penyakit seperti alergen.
Konsultasikan dengan dokter untuk strategi pencegahan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.***